YOGYAKOMTEK
,
Jakarta
– Catatan
Local Governments for Sustainability
, energi
panas bumi
berasal dari sumber panas dalam bumi yang dialirkan naik melalui air atau uap panas. Jenis tenaga ini bisa dimanfaatkan sebagai sistem pemanas, pengcooling, dan juga pembangkit listrik hijau. Akan tetapi, proses menghasilkan listrik menggunakan metode tersebut membutuhkan tempat dengan suhu panas menengah sampai tinggi yang umumnya terdapat di zona geologi yang masih aktif.
Pada kedalaman 10.000 meter, kekuatan panasbumi yang ada diyakini memiliki potensi sebesar 50.000 kali lipat daripada gabungan energi dari minyak dan gas alam secara global. Pemanfaatannya dalam menghasilkan tenaga listrik dimulai di Italia tahun 1904, dan semenjak saat itu penggunaan ini semakin meluas menjadi salah satu jenis sumber daya terbaharu.
Daftar Negara Produsen Tenaga Panas Bumi di Seluruh Dunia
Amerika Serikat
Menurut data
Thinkgeoenergy
, Amerika Serikat mempunyai daya produksi pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) sebanyak 3.794 megawatt. Berdasarkan kapasitas itu, AS menempati posisi sebagai negeri dengan penggunaan energi panas bumi tertinggi di planet ini tahun 2022.
Filipina
Menurut data statistika.com, daya pemanfaatan energi panas bumi di Filipina meningkat menjadi kira-kira 1,93 ribu MW pada tahun 2021 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Negara ini juga dikenal karena memiliki salah satu pembangkit tenaga listrik berbasis uap air tanah (PLTP) yang besar dan merupakan penghasil utama listrik geotermal nomor tiga secara global.
Turki
Berdasarkan data dari Thinkgeoenergy, Turki menduduki peringkat empat dalam hal penghasilan tenaga listrik dari sumber panas bumi. Di seluruh enam daerah di kawasan Aegean, terdapat sejumlah pabrik penyalur listrik dengan total kapasitas instalasi mencapai 1.691,4 MW.
Selandia Baru
New Zealand berada di posisi kelima pada urutan negara-negara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga panasbumi tertinggi di seluruh dunia. Secara total, negeri tersebut mengantongi daya sebanyak 1.037 MW dari energi panas buminya yang membuatnya menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan sumber energi terbarukan ini.
Memahami PLTP Kamojang: Sumber Daya Listrik Berbasis Energi Geothermal Pertama di Indonesia
Indonesia menawarkan beragam sumber daya energi, salah satunya adalah panas bumi. Satu daerah yang kaya akan potensi ini adalah Kamojang, yang berada di rangkaian Gunung Guntur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sejak tahun 1982, perusahaan listrik negara (PLN) sudah mulai menggunakan tenaga panas bumi untuk produksi listrik lewat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Pabrik ini pada awalnya cuma punya satu unit dengan kemampuan sebesar kurang lebih 30 MW. Saat ini, PLTP Kamojang telah bertambah menjadi tiga unit dan mampu menghasilkan total output hingga 140 MW.
Kini, PLTP Kamojang dikelola oleh PT Indonesia Power, perusahaan anak dari PLN lewat satuan kerja Kamojang Power Generation O&M Service Unit (POMU). Sampai tahun 2019, tim Kamojang POMU IP telah sukses menstabilkan rasio siapnya unit penghasil tenaga (disebut juga dengan Equivalent Availability Factor atau EAF) sebesar 96,44 persen. Penyelenggaraan servis pada mesin generator energi geotermal serta saluran bertekanan tinggi sebagai karakteristik utama PLTP sangat berpengaruh untuk mengamankan operasional pembangkit listrik bersih ini—yang bekerja di ketinggian mencapai 1.500 meter di atas permukaan laut.
Agar operasional dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) senantiasa maksimal, PLN perlu merawat habitat hutan demi pelestariannya sebagai asal panas bumi. Penggunaan tenaga ini bisa diteruskan secara jangka panjang apabila keseimbangan alam, termasuk pasokan air di area hutan tersebut, dipertahankan. Hal ini bertolak belakang dengan energi fosil yang bakal menipis ketika digali terus-menerus; oleh karena itu, aktivitas pengeboran untuk mendapatkan panas bumi mesti dibarengi upaya melindungi lingkungan setempat, lebih-lebih lagi hutan serta pegunungan disekitarnya.
Upaya salah satunya adalah melindungi area tangkapan air yang telah dikerjakan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan Indonesia Power memulai sebuah proyek pemberdayaan komunitas dengan menanam biji kopi luwak di sekitar lereng Gunung Papandayan. Jenis tanaman tersebut bertujuan untuk menjadi tameng terhadap erosi dan juga mendukung pelestarian pasokan air, yang sangat vital bagi proses siklus alami dari energi panas bumi.
Pada saat ini, IP Kamojang POMU bertanggung jawab atas tujuh instalasi penghasil tenaga listrik.
panas bumi
Dengan kapasitas keseluruhan sebesar 375 MW. Ketiga bagian ini mencakup PLTP Kamojang, PLTP Darajat di Garut yang berkapasitas 55 MW, dan PLTP Gunung Salak di Bogor yang menyediakan tiga generator dengan total daya 180 MW. Di luar pulau Jawa, ada pula PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur yang mengoperasikan fasilitas dengan kapasitas 10 MW.
Sharisya Kusuma Rahmanda
bersumbang dalam penyusunan artikel ini.
Leave a Reply